Minggu, 07 Oktober 2012

Bisnis dan Kewirausahaan


1.        APA ITU KEWIRAUSAHAAN?
Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda. Kata entrepreneur dari bahasa Perancis, yaitu entreprende yang berarti petualang, pengambil resiko, kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahqkan suatu pekerjaan tertentu), dan pencipta yang menjual hasil ciptaannya.  Wirausaha adalah pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya adalah melakukan inovasi atau kombinasi-kombinasi yang baru untuk sebuah inovasi. Jika kita uraikan :
Wiraswasta
Wira                : Sendiri
Hasta              : Tangan
Wiraswasta    : Berani berdiri sendiri dengan tangannya

Wirausaha
Wira                : Berani, pejuang, gagah
Usaha              : Usaha

Wirausaha     : Berani usaha mandiri
Pengusaha     : Orang yang mengusahakan suatu pekerjaan atau usahawan

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah seorang manajer risiko (risk manager) yang dengan kemampuan kreativitasnya bisa mengoptimalkan segala sumber daya yang ada, baik itu sumber daya materil, kapasitas intelektual, maupun waktunya untuk menghasilkan suatu produk atau usaha yang berguna bagi dirinya dan bagi orang lain.

2.   MUNCULNYA SPIRIT OF ENTREPRENEURSHIP SEHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN EKONOMI
Perkembangan IPTEK, budaya, politik, dan kesejahteraan telah menciptakan gap di antara faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan tersebut. Misalnya gap antara ilmu pengetahuan dan social, social dan politik, budaya dan social, atau social dan teknologi.  yang terjadi akan menciptakan perubahan status social, prilaku, gaya hidup, kebutuhan, keinginan, selera dan sebagainya, sehingga bias membangkitkan sebuah inspirasi bisnis yang pada akhirnya memunculkan peluang bisnis.
Munculnya peluang bisnis yang baru akan menstimulus munculnya entrepreneur-entrepreneur muda. Hal inilah yang mendorong timbulnya entrepreneurship seiring dengan perubahandan perkembangan ekonomi.

3.           PERENCANAAN BISNIS WIRAUSAHA
Riset membuktikan bahwa sebelum menjalankan bisnis para wirausahawan yang sukses biasanya merencanakan dengan lebih seksama dibandingkan dengan wirausahawan yang gagal. Rencana bisnis itu sendiri mengandung arti adalah kerangka langkah demi langkah tentang  bagaimana perusahaan menerjemahkan gagasan menjadi kenyataan.
Perencanaan Bisnis Wirausaha adalah :
1.     Melakukan Konsep Bisnis, yang terdiri dari mendeskripsikan produk, identifikasi pasar, konsumen target ,dan data ekonomi tentang permintaan, persaingan dan analisis pasar lengkap, strategi pemasaran yang jelas, informasi lokal bisnis kantor outlet dan jasa, manajemen karyawan   yang diperlukan.
2.     Adanya Dukungan Keuangan, yang terdiri dari kebutuhan keuangan dan sumber modal,utang dan posisi kekayaan pemilik
3.    Adanya Informasi lain-lain, yang terdiri dari survei konsumen, informasi pasar, ramalan permintaan dan penjualan.

4.           FAKTA & ILUSTRASI

CHUNG JU YUNG – PENDIRI HYUNDAI
Anak Petani ini Pernah Menjadi Buruh Tani, Kuli Bangunan, dan Kuli Pelabuhan

Chun Ju Yung, lahir di Asam-Ri, Song Jon Myum, Kangwon-do di daerah pegunungan yang terletak di bagian utara Korea saat dikuasai oleh Jepang. Orang tuanya adalah petani yang hidup pas-pasn dan Ju Yung pernah belajar tiga tahun di sekolah kampong, tempat kakeknya menjadi kepala sekolah. Karena Ju Yung adalah anak sulung, maka ia harus bertanggung jawab mengasuh ketiga adiknya. Setiap hari, jam 04.00 pagi, Ju Yung bangun pagi dan berjalan sejauh 8 Km untuk mencapai lading di tengah udara yang dingin. Ayahnya bertekad menggemblengnya untuk menjadi seorang petani yang tangguh dan akhirnya Ju Yung berhasil menyelesaikan SD di tahun 1931.
Angan-angan dan keinginan yang kuat untuk hidup lebih baik lagi, membuat ia berpikir, “apakah ia mau bertahan setiap hari membanting tulang dengan hasil yang tidak memadai? Atau ia bekerja sebagai kuli bangunan yang pendapatannya lebih besar?”.  Karena cerita fiktifdari Koran Dong-a, hasratnya untuk pergi ke Seoul menjadi menjadi tidak terbendeng dan akhirnya ia pergi dari rumah. Di Koran itu, ia membaca bahwa sebuah pelabuhan sedang dibangun di Chungjin yang menjadikan Ju Yung bekerja menjadi kuli bangunan di sana. Tetapi baru dua bulan, ayahnya menemukan dan membawanya pulang. Kemudian kabur lagi tetapi ditemukan lagi hingga empat kali. Suatu saat ia melihat ada iklan sekolah akunting dan dengan berbagai cara akhirnya Ju Yung berhasil juga masuk. Semua buku motivasi, biografi, dan cerita sukses orang terkenal dan orang kaya dibaca abis. Tokoh-tokoh tersebut telah mengilhami dan menginspirasikan Ju Yung untuk mencapai kebesaran jiwanya dan sukses hingga besar seperti sekarang ini.
Ketika kehidupan di kampungnya memburuk akibat bencana alam, Chung Ju Yung dan temannya kabur lagi. Di tengah perjalanan temannya menolak untuk kabur, tetapi dia tetap meneruskan perjalannya ke pelabuhan Inchon dengan bekal uang yang sedikit sekali. Di sana ia menjadi kuli serabutan, kuli bongkar muat kapal dan membawakan barang penumpang kapal yang hasilnya hanya cukup untuk makan sehari dengan bekerja keras.
Ju Yung berhasrat untuk mempunyai pekerjaan tetap. Saat ia bekerja sebagai kuli proyek pembangunan Universitas Korea, ia mendapat informasi tentang suatu pekerjaan di pabrik gula. Namun karena tidak memiliki keterampilan teknis, ia tidak diterima. Lalu ia memutuskan untuk bekerja di took hasil pertanian dengan mengantar barng-barang dagangan ke pembeli. Ia mendapat imbalan makan tiga kali dan setengah karung beras setiap bulan diusia kurang dari 20 tahun. Anak-anak bos yang malas membuat ia sangat dipercaya mengelola tokonya dan hasilnya ia bias membeli tanah untuk keluarganya di Tongchon. Kemudian ia menikah lalu pulang tetapi hanya sebentar ia kembali ke Seoul dengan menyewa sebuah rumah yang menghadap ke jalan. Rumah itu ia jadikan took pertanian yang dinamai Firma Kyong-II. Jepang mengadakan agresi besar-besaran yang membuat tokonya ditutup dan balik lagi ke kampong. Saat berangkat tidur ia berpikir bahwa selama ini ia sanggup menyelesaikan cobaan dan kesulitan yang dihadapinya, lalu ia membuka bengkel perbaikan kendaraan bermotor agar cepat balik modal, usaha yang bagus karena Jepang tidak mau usaha itu dinilai ‘kotor’.
Pada 1 Februari 1940, ia mengambil alih manajemen gbengkel reparasi mobil “A-Do Services” dengan pinjaman  modal dari pelanggannya tetapi bengkelnya terbakar dan cobaan dating lagi. “A-Do Services” di tempat yang baru memperkerjakan 50 karyawan. Ketika persaingan semakin ketat, ia melakukan inovasi baru dengan “Pelayanan Cepat dan Efisien”. Perang pasifik memaksa perusahaan miliknya harus merger dan kerja selama 3 tahun seakan-akan runtuh dalam sehari. Chun Ju Yung tetap tidak mau menyerah pada keadaan, lalu ia membeli 30 truk dan menjalankan usaha transportasi tetapi karena tekanan dari orang lain, usahanya harus dijual dibawah harga. Tiga bulan setelah kejadian itu, Jepang menyerah tanpa syarat, dan Ju Yung membeli tanah di tengah kota Seoul lalu ia menancapkan papan nama perusahaannya, yaitu Hyundai Motor Industrial Co, termasuk Hyundai Auto Repair Work untuk pertama kalinya hingga kini.
Sumber: “Kisah Sukses Pebisnis Dunia”, 2003. Penerbit PT. Intisari Mediatama, Jakarta.

Dari cerita di atas maka seorang pengusaha yang sukses  harus:
1.   Memiliki impi-mimpi yang realistis dan tinggi, yang mampu diubah menjadi cita-cita yang harus ia capai. Hidupnya ingin berubah karena kekuatan emosionalnya yang tinggi dan keyakinannya yang kuat, sehingga mimpi itu bias terwujud.
2.   Mempunyai karakter dasar kukuatan emosional yang saling mendukung untuk sukses, yaitu Keteguhan hati atas visinya, ulet dan mudah bangkit dari keterpurukannya, mampu menaklikan kaetakutannya sendiri, dan pantang menyerah.
3.      Menyukai tantangan dan tidak pernah puas dengan apa yang didapat
4.      Mempunyai ambisi dan motivasi yang kuat
5.      Memiliki keyakinan yang kuat akan kemampuannya bahwa “dia bisa”
6.      Mempunyai kreatifitas tinggi
7.      Memiliki kekuatan emosional
8.      Seorang penyelesai masalah
9.      Mampu menjual dan memmasarkan produknya
10.  Seorang Kreator ulung

5.     KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN DI INDONESIA
Sebagai contoh, usaha yang telah sukses dengan kegiatan kewirausahaannya adalah Es Pisang Ijo. Es pisang ijo saat ini sudah menjadi makanan populer bagi masyarakat Indonesia. Kepopuleran atas makanan khas Makassar ini banyak dikemas dengan berbagai merek dan kerjasama bisnis atau business opportunity (BO) seperti Pisang Ijo Jusmine, Aladin dan lain-lain.
Es pisang ijo yang ini agak unik karena dimiliki oleh orang Jerman yang bekerjasama dengan pengusaha kecil lokal. Adalah Jan P. Jacobsen, pria 24 tahun asal Jerman yang sejak awal tahun ini menggeluti koperasi atau kemitraan Es Pisang Ijo Hidayah
Cerita Jocobsen berbisnis pisang ijo hidayah cukup panjang, setidaknya dimulai 2,5 tahun lalu ketika ia memutuskan untuk memeluk Islam. Semenjak itu, namanya berganti menjadi Muhammad Saad. Hal ini juga yang menginspirasinya untuk memberi nama Es Pisang Ijo-nya dengan nama Hidayah.
Pria kelahiran 14 Agustus 1987 ini mengenyam pendidikan di Berlin School of Economics and Law dan di Nanyang Business School. Singkat cerita, ia ke Indonesia kemudian bergabung dalam koperasi pondok pesantren muallaf Indonesia, Bintaro. Disinilah, Saad menemukan visinya yaitu ingin berbagi pengetahuan soal bisnis dan mengembangkan koperasi termasuk dalam bisnis pisang ijo agar terciptanya peluang dan kesempatan kerja.
Di pesantren muallaf, Saad mulai bergabung pada Februari 2011. Di sini ia diberikan kebebasan untuk menciptakan kreasinya dalam mengembangkan bisnis. Bisnis pisang ijo itu sendiri tercetus ketika ia sedang berjalan-jalan jajan kuliner di kawasan Ciputat Tangerang. Ia bertemu dengan Ayun, yang merupakan penjual pisang ijo dan nasi.
Ayun merupakan salah satu korban kerusuhan Ambon belasan tahun lalu. Rupanya Saad tergerak untuk mengembangkan bisnis pisang ijo Ayun yang selama ini masih dikelola secara konvesional.
Mulai Maret 2011, Saad dan Ayun bekerjasama mengembangkan bisnis pisang ijo. Melalui bendera Pisang Ijo Hidayah, Ayun berperan sebagai mitra penyuplai pisang ijo sementara Saad dengan bekal ilmu bisnisnya, ia menjadi pemilik sekaligus pelaksana dari bisnis ini.
Walhasil, dalam hitungan bulan, ia berhasil membuka belasan gerai melalui mitra-mitranya antaralain di Pondok Indah dan lokasi lainnya. Es pisang ijo hidayah berkembang karena kerja kerasnya. Namun ia tak mau berpuas diri, sejak diluncurkan Maret lalu ia gencar menawarkan konsep bisnisnya ke masyarakat. Menurutnya saat ini bisnis Es Pisang Ijo Hidayat bisa dimiliki oleh siapa saja sebagai investor.
“Dengan Rp 6,5 juta, sudah bisa bergabung dengan bisnis Es Pisang Ijo Hidayah. Ini investasi yang kecil namun dengan hasil yang maksimal,” jelas Saad. Ia mengatakan es pisang ijo sangat mudah diterima pasar sebagai makanan tradisional, apalagi rasanya begitu khas. Dengan percaya diri, Saad menuturkan berdasarkan pengalaman rekan mitranya setidaknya balik modal sudah tercapai dalam tiga bulan.
Para investor bisa mendapat keuntungan yang menjanjikan dan tak perlu pusing-pusing dikenakan biaya kemitraan atau semacam franchise atau royalty fee. Semua keuntungan akan bersih diterima oleh investor. Ia menjelaskan paket investasi Rp 6,5juta, investor akan mendapatkan 1 unit booth, Paket perlengkapan booth lengkap, siap jualan, Baju Seragam karyawan, Paket promosi (sticker, flyer, banner)
Saad mengatakan kerjasama produk es pisang ijo hidayah menawarkan konsep yang berbeda misalnya soal karyawan atau tenaga penjual, ia bisa menyediakannya. Sehingga para investor tak perlu repot-repot mencari karyawan.  “Kita juga akan training karyawan,” katanya.
Bisnis pisang ijo hidayah seperti kebanyakan business opportunity lainnya juga berkomitmen menyediakan stok bahan baku utama. Juga melakukan survey dan fasilitas yang dibutuhkan untuk lokasi strategis seperti kampus, perumahan, pusat perbelanjaan).
Sebagai ilustrasi, Saad menuturkan dengan modal Rp 6.500.000, untuk bisa mencapai balik modal dalam waktu 3 bulan maka omzet harian harus tercapai Rp 500.000 atau omzet bulanan Rp 15.000.000. Harga pisang ijo yang dijual ke konsumen Rp 10.000 dengan modal Rp 8000 per porsi, maka margin bersih yang bisa diraup sekitar 15% setelah dipotong modal bahan baku, sewa tempat, karyawan dan overhead.

Sumber berita: finance.detik.com dan redaksi






Tidak ada komentar:

Posting Komentar