Rabu, 14 November 2012

7P Marketing Mix (Bauran Pemasaran) : 

1. Produk (product)

2. Penetapan harga (price)

3. Tempat yang strategis (place)

4. Mempromosikan barang (promotion)

5. Orang (People)

6. Bukti Fisik (Physical Evidence)

7. Proses (Process)






Analisa Bauran Pemasaran Pada UKM Curug Gentong


1. Produk (Product)

UKM Curug Gentong adalah UKM kerajinan yang memproduksi Miniatur Air Terjun di dalam Gentong. Air terjun yang dibuat semirip mungkin dengan aslinya dan dengan gemericik air membuat konsumen tertarik untuk membelinya. Produk yang ditawarkan oleh UKM Curug Gentong sangatlah banyak. Ada beberapa Tipe Curug yang diproduksi. Diantaranya adalah Curug Media Teratai, Curug Gentong Tinggi, Curug Media Guci, Curug Landscape Kolam Bambu, Curug Teratai Bertingkat, dan Curug Tebing. Untuk ukuran Curug ada empat ukuran yaitu kecil, sedang, besar dan Jumbo. Harganya pun bervariatif. Produk ini dapat dibuat sesuai pesanan atau dengan keinginginan imajinasi pembeli. Misalnya, pembeli ingin curug dengan tiga trap atau tiga air terjun dengan dipenuhi taman maka UKM ini dapat menerima pesanan tersebut.

Kegiatan produksi yang dilakukan oleh UKM sedikit lebih sederhana dibanding kegiatan produksi di perusahaan yang lebih besar. Jika di perusahaan besar kegiatan produksi mencakup menentukan bahan baku, memesan bahan baku, sampai inventori produk yang sudah ada pembagian kerjanya, pada UKM pembagian kerjanya tidak terstruktur, namun kegiatan produksi tetap harus dilakukan bagaimana pun juga. Tiap bulan miniatur air terjun yang diproduksi sekitar 50 hingga 200buah, tergantung pemesanan dari pelanggan. Namun UKM tidak mematok target produksi. Kegiatan produksi curug gentong merupakan benda tangible material, yaitu benda fisik. Curug Gentong ini berusaha untuk selalu menampilkan inovasi-inovasi baru dari imajinasi yang didapat baik lewat alam yang sesungguhnya ataupun usulan dari para konsumen yang senang dengan kreasi produk miniatur air terjun ini. Curug Gentong menghasilkan kerajinan miniatur air terjun dengan berbagai desain dan ukuran media, antara lain guci ukuran besar, gentong ukuran besar, gentong ukuransedang, media pot oval dan kotak, dan lain-lain. Ditambah dengan inovasibaru, yaitu lukisan yang dapat dipajang di dinding dengan ditambahkan miniatur air terjun di dalamnya. Dalam seminggu, rata-rata produksi mencapai kurang lebih 12buah, sedangkan dalam satu bulan produksi berkisar antara 50 buah dansesekali hingga mencapai 200 buah. Tahapan singkat produksi:
Mengumpulkan semua bahan dasar, bahan material dan bahan untuk finishing
Setelah bahan dasar dan material terkumpul, yaitu semen, gentong,cat, aksesoris (pondok-pondokan, jembatan, mini doll, dan lain-lain),lampu, mesin sirkulasi air, maka proses selanjutnya adalah proses transformasi yaitu proses membentuk produk dari bahan-bahan baku. Kemudian menghasilkan output berupa Curug Gentong yang diakhiri dengan proses pengepakan dan dikirim ke konsumen atau di display.

Pola tipe produksi Curug Gentong adalah tipe proses produksi Campuran, yaitu campuran dari tipe proses produksi kontinyu atau terus menerus dan tipe produksi intermeten, dimana memproduksi dalam jumlah banyak pada satu waktu dan mengisi persediaan. Curug Gentong berada di antara kedua tipe produksi tersebut, dimana Curug Gentong memproduksi terus-menerus sesuai pemesanan konsumen, ataupun memproduksi untuk persediaan.


2. Penetapan harga (Price)

UKM Curug Gentong menentukan harga dari produknya dengan melihat bahan baku, biaya produksi, distribusi dan pemasaran.UKM ini tidak melihat pasar berdasarkan lapisan masyarakat dalam menentukan harga. Tergantung total keseluruhan biaya yang dipakai untukmenghasilkan satu miniatur air terjun, bukan dilihat dari sasaran kalangannya. Jika berdasar pada kebutuhan pemesanan akan lebih mahal, sedangkan jika menjadi produk biasa yang dijual, bukan dalam bentuk pesanan orang, maka harganya akan lebih murah. Harga miniaturair terjun ini berkisar antara 300.000 sampai 800.000 rupiah untuk harga standarnya, tetapi untuk masyarakat menegah ke bawah yang inginmemiliki produk ini, Curug Gentong dapat memberikan miniatur air terjun ini seharga 250.000 rupiah.

Dalam penetapan harga UKM Curug Gentong juga dengan melihat sisi bahan dan media yang digunakan. Jika curug menggunakan bahan gentong (tanah liat) maka harga yang ditetapkan merupakan harga standar atau medium, jika dengan menggunakan media teratai dan batu apung yang diukir harga akan lebih mahal dari yang berbahan gentong. Harga yang paling mahal adalah jika curug menggunakan media guci. Ukuran dan tingkat kesulitan juga menjadi faktor penentu harga. Semakin sulit teknik yang digunakan dan ornament yang banyak juga akan mempengaruhi tingginya harga. Kesulitan teknik yang dimaksud adalah teknik membuat trap atau air tejun yang lebih bervariasi dari curug standar. Biasanya ini merupakan pesanan pembeli yang menginginkan gaya dan arsitektur pemandangan alam tertentu. Kisaran harga yang ditawarkan adalah mulai dar Rp. 150.000 hingga Rp. 2.000.000.


3. Tempat yang strategis (Place)

Penempatan produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yangterperinci. UKM Curug Gentong melakukan product positioning untuk produknya adalah sebagai produk yang unik dan merupakan produk yangbaru pertama kali ini ada di masyarakat. Sehingga memilikinya akan membuat prestige tersendiri bagi yang memilikinya. Jika ditinjau dari lokasi pasarnya, produk dari UKM Curug Gentong sudah merambah ke berbagai daerah di Indonesia. Tak hanya pelanggan dari pulau Jawa saja yang memesan produk miniatur air terjun ini, tetapi juga dari daerah-daerah Lampung, Kalimantan, bahkan Irian Jaya dan daerah-daerah di luar pulau Jawa. Karena itu, UKM Curug Gentong membuka cabang di Palembang dan berencana untuk membuka cabang-cabang lain di seluruh Indonesia.


4. Mempromosikan barang (Promotion)

Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan informasi pada pasar tentang produk/jasa yang dijual, tempat dansaatnya. Ada beberapa cara menyebarkan informasi ini, antara lain periklanan (advertising), penjualan pribadi (Personal Selling), Promosi penjualan (Sales Promotion) dan Publisitas(Publicity).

UKM Curug Gentong telah melakukannya dengan banyaknya pemberitaan di media-media Indonesia. Pemberitaan melalui media cetakdan elektronik ini datang ke Curug Gentong untuk meminta Curug Gentong mengisi acaranya, bukan merupakan inisiatif Curug Gentong sendiri dalam mempromosikan produknya ke khalayak. Dengan kata lain,UKM Curug Gentong tidak pernah mengundang tetapi para wartawan itusendiri yang datang ke UKM Curug Gentong untuk meliput keunikan produknya. Hal ini membuat UKM Curug Gentong mendapatkan promosi secara cuma-cuma dari media. Berdasarkan hasil survey yang dilakukanoleh Ibu Ritta selaku pemilik UKM, didapati bahwa sebagian besarcostumer-nya memperoleh informasi tentang keberadaan UKM Curug Gentong dari pemberitaan tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka diketahui bahwa metode promosi melalui media tersebut sangat efektif. Selain itu spanduk dan brosur-brosur yang dimiliki oleh UKM CurugGentong tiap tahunnya berubah, karena setiap tahun pasti ada inovasi agar Curug Gentong ini tetap eksis. Jadi, inovasi yang diberikan setiaptahun sebenarnya adalah strategi UKM ini agar terus berkembang dari tahun ke tahun.

Metode promosi selajutnya adalah melalui pameran. Pameran merupakan kegiatan promosi yang pertama kali mengangakat nama UKM CurugGentong ke khalayak bisnis. Sebenarnya sales promotion dari UKM Curug Gentong hanya dilakukan di rumah pemilik sendiri. Untuk saat ini UKM Curug Gentong tidak memasukkan produknya ke art shop atau gallery yang banyak bertebaran di mana-mana. Bukannya tidak ada permintaan untuk hal tersebut, namun menurut Bapak Rico karena produk yang dijualnya”bukan barang biasa‟. Sebab produk Curug Gentong perlu perawatan rutin agar tidak rusak. Misalnya, harus menambahkan air setiap dua pekan sekali atau membersihkannya sebulan sekali. Hal ini mungkin tak dilakukan secara telaten oleh petugas toko tempat barang ini dititip. Bisa-bisa Curug Gentong jadi rusak. Hal tersebutlah yang menjadi dasar pemikiran kenapa tidak menitipkan di art shop atau gallery, meski ada permintaan untuk itu. Dalam hal ini UKM Curug Gentong kiranya telah mencapai keseimbangan yang efektif, dengan mengkombinasikan komponen-komponen tersebut kedalam suatu strategi promosi yang terpadu untuk berkomunikasi dengan para pembeli

5. Orang (People)

Ibu Ritta Apriyanti, selain sebagai pemilik juga merangkap sebagai staf pemasaran. Beliau menjalankan perannya mengatur perusahaan secara keseluruhan sekaligus melakukan pemasaran bagi UKM Curug Gentong. Sedangkan, Rery Enrico, yang berada di bagian produksi atau staf produksi satu-satunya hingga saat ini menjalankan fungsinya untuk selalu berproduksi membuat curug gentong sesuai jumlah pemesanan yang semakin bertambah dari hari ke hari. Di bagian distribusi, Jayadi, yang telah cukup lama bekerja di Curug Gentong, bertugas mengantarkan pemesanan kepada customer di Jabodetabek, melakukan packaging, dan mengurus pengiriman di luar Jabodetabek. Terakhir, staf bagian keuangandan administrasi adalah Adhytia, anak dari Ibu Ritta, yang melakukan fungsinya sebagai pencatat laporan keuangan, pembukuan, dan pencatatan semua hal yang berhubungan dengan keuangan dan administrasi perusahaan. Pada UKM Curug Gentong, pembagian kerja belum terdistribusi dengan baik. Jumlah pekerja total ada 6 orang, namun padakenyataannya yang tetap hanyalah 4 orang, 2 orang lainnya jarang dating dan hanya membantu seadanya di bagian finishing atau distribusi. Karenaitu, terkadang karyawan bagian packaging pun membantu pada proses produksi, dan sebaliknya. Hal ini dapat dimengerti, mengingat UKM adalahkegiatan bisnis dalam lingkup perusahaan kecil, sehingga fungsi-fungsi kerja memang harus berjalan walaupun tidak semuanya terisi atau ada sumber dayanya. Demikian pula dengan proses recruitment yang dilakukan mungkin tidak seperti di perusahaan besar. Komposisi tenaga kerja di UKM Curug Gentong ditinjau dari domisili para karyawan tidak begitu beragam. Rata-rata para pekerja di UKM Curug Gentong tinggal di Depok. Ibu Ritta, dan keluarga (Adhytia danRery Enrico) tinggal serumah yang rumah tersebut juga dijadikan lokasi produksi dan penjualan pusat dari UKM Curug Gentong. Jayadi dan tenaga kerja tidak tetap lainnya pun tinggal tak jauh dari lokasi Curug Gentong itu sendiri. Jika dilihat dari tingkat pendidikan, para karyawan Curug Gentongtingkat pendidikannya amat beragam, mulai dari lulusan SMP hingga D3 atau bahkan 1 orang S1, yaitu Adhytia, di bagian administrasi dan keuangan. Sedangkan, keterampilan yang dimiliki karyawan UKM Curug Gentong adalah telaten dan berbakat dalam membuat karya seni dan memiliki selera estetika yang tinggi. Skill yang dimiliki karyawan masih kurang memadai. Harapan IbuRita sebagai pemilik adalah dengan bertambahnya jumlah karyawandapat meringankan pula beban Bapak Rico di bagian produksi, namunpara pekerja tersebut kurang memenuhhi kesesuaian skill yang diharapkan. Di antara para pekerja tersebut jarang yang dapat membantumembuat gentong dan memiliki imajinasi yang cukup memuaskan, karenaitu Curug Gentong masih membutuhkan karyawan yang memiliki skill yang lebih baik.

6. Bukti Fisik/Badan Usaha (Physical Evidence)

    Di bawah ini adalah profil UKM Curug Gentong :



Karena belum memiliki gallery khusus di lokasi strategis, maka Bapak Rico membangun ruang pameran di rumah nyasendiri. Jika ada pembeli datang, bisa langsung memilih sesuai yang diinginkan.


7. Proses (Process)

Proses dalam hal ini salah satunya adalah mutu pelayanan pesan antar produk. Proses pelayanan distribusi yang digunakan adalah dengan diantar langsung, jika pemesan masih berada di wilayah Jabodetabek. Jika pemesanan lebih dari tiga buah, maka biaya pengiriman gratis, sedangkan jika kurang dari tiga buah, dikenakan biaya pengiriman mulai dari 50.000 hingga100.000 rupiah. Strategi distribusinya agar tak terlalu memakan biayaa dalah dengan melakukan pengiriman lebih dari satu buah sekali jalan untuk mengantar. Sedangkan, untuk pemesanan di luar Pulau Jawa, dikirim lewat pengiriman melalui jasa pengiriman Ekspedisi atau diserahkan langsung kepada customer, mereka yang menentukan sendiri ingin dikirim melalui via apa.

Adapun sistem pembayaran yang diterapkan oleh UKM Curug Gentong adalah cash dan transfer melalui bank. Hal ini dilakukan sebab sistem temporer dan kredit dirasa terlalu beresiko untuk usaha barang kerajinan seperti ini. Dalam pembayarannya, proses pembayaran dilakukan ketika barang diterima oleh costumer namun jika costumer berada diluar wilayah Jabotabek maka pembayaran dilakukan dengan mentrasfer uang pembelian setengah dari total, kemudian setengahnya lagi di transfer ketika barang telah sampai ditangan.

Sumber : 
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran 
http://www.scribd.com/doc/32240862/11/Produk-Utama-Curug-Gentong