Menjadi
orang pintar ternyata bukan hal yang terjadi karena spontan. Selain faktor
genetik ada beberapa cara yang digunakan agar kecerdasan Anda meningkat. Bila
penasaran, Anda dapat mengikuti 10 langkah alternatif yang disarankan berikut
ini :
1.
Olahraga
Dipercaya dapat
meningkatkan kapasitas otak selama beberapa tahun, namun para ilmuwan menemukan
bukti baru yang menunjukkan hubungan latihan dengan kesehatan fisik dan mental.
Sebuah studi dari Universitas Cambridge menyatakan joging beberapa kali
dalam seminggu dapat merangsang otak. Dengan berjalan selama beberap hari,
ratusan ribu sel-sel otak baru akan tumbuh yang akan berefek pada
pembentukan dan ingatan akan kenangan. Sehingga dapat meningkatkan kemampuan
untuk mengingat kenangan tanpa kebingungan pada tugas-tugas kognitif dan bisa
memerlambat kerusakan mental di usia tua. Baru-baru ini, para ilmuwan juga
menemukan bahwa olahraga juga mampu melepaskan protein yang bernama
"noggin". Protein itu akan bertindak sebagai agen-kontra terhadap
protein lain, seperti protein tulang morfogenetik. Sehingga merangsang
peningkatan pembagian sel batang otak, otak tetap gesit dan aktif seiring
bertambahnya usia. Penelitian juga menunjukkan menguatnya produksi
"noggin" dapat mencegah penyakit otak yang berkaitan dengan usia
seperti Alzheimer.
2. Tidur Siang Ilmuwan menduga bahwa
tidur siang memiliki dampak signifikan pada kapasitas memori otak. Penelitian
terakhir menemukan bahwa tidur selama satu jam di sore hari meningkatkan daya
kerja otak dan secara dramatis meningkatkan kemampuannya untuk mempelajari
fakta-fakta baru dan tugas. Tidur setelah makan siang juga berfungsi sebagai
bantuan regeneratif, yang memungkinkan otak untuk menjaga agar memori tetap
tersimpan sementara informasi baru masuk. Para peneliti menemukan, mereka yang
tetap terjaga sepanjang hari cenderung lebih sulit mempelajari tugas
baru, sehingga para ahli berasumsi bahwa dampak jangka panjang dari tidur siang
adalah mencegah penyakit mental degeneratif.
3.
Makanan Kaya Magnesium Makanan
kaya magnesium seperti bayam dan brokoli dipercaya bisa meningkatkan memori dan
kekuatan otak makanan. Penelitian terbaru, yang diterbitkan dalam Journal
Neuron menemukan, peningkatan magnesium di otak dapat membantu proses
belajar baik orang usia muda dan tua.
4. Berjemur Para ilmuwan telah
menemukan bahwa berjemur bisa meningkatkan kecerdasan Anda dan mencegah
demensia. Asupan vitamin D bisa didapat dari berjemur, tapi vitamin D juga
dapat ditemukan dalam minyak minyak ikan. Yang dapat meningkatkan kemampuan
menjaga otak tetap aktif dalam kondisi puncak seperti usia Anda. Selain itu,
dalam Journal of Neurology menemukan bahwa hubungan antara peningkatan
asupan vitamin D berdampak pada pengolahan informasi yang lebih cepat terutama
pada pria berusia lebih dari 60 tahun.
5. Memotong rumput Para peneliti
menyatakan, bahan kimia yang ditemukan saat menyabit rumput tidak hanya dapat
mengurangi stres dan membuat orang lebih bahagia, tapi juga bisa mencegah
penurunan mental pada usia tua. Ilmuwan Australia mengklaim bahwa aroma rumput
yang baru dipotong langsung bekerja pada otak, terutama pada wilayah emosi dan
memori. Bahkan saat ini sudah dikeluarkan parfum yang beraroma rumput yang
dipotong yang dapat digunakan untuk menciptkan rasa rileks dan merangsang otak
individu sekitarnya.
6. Seks dan Cokelat Buku karangan
Simon Wootton dan Terry Horne telah mengklaim bahwa mengonsumsi dark chocolate
meningkatkan seks, dan mengikuti tradisi Skandinavia, yang memilih memiliki
daging dingin untuk sarapan dapat meningkatkan kekuatan otak. Buku ini,
menganalisis bagaimana diet, lingkungan dan stres mempengaruhi kapasitas
mental. Mereka menegaskan, kapasitas otak selalu dipertimbangkan dari
segi genetis, padahal itu sebenarnya ditentukkan gaya hidup. Selain itu, bahan
dari cokelat hitam berpengaruh dalam proses melakukan hubungan seks, sementara
energi yang didapat dari daging dingin dapat menstimulasi otak dan
mencegah kerusakan mental karena usia.
7. Mempelajari musik sedari muda
Sebuah studi menunjukkan bahwa anak-anak muda yang mengambil pelajaran musik
menunjukkan perkembangan otak yang lebih maju dan memori meningkat dibandingkan
dengan mereka yang tidak mengambil musik. Anak-anak yang dilatih musik
ditemukkan lebih baik dalam tes memori yang berhubungan dengan
keterampilan kecerdasan umum seperti membaca, memori verbal, matematika, dan
IQ. Para ilmuwan yang melakukan penelitian ini mengindikasikan musik yang
berpotensi dapat meningkatkan kecerdasan pada anak-anak dari usia empat tahun.
8. Berbicara dengan bayi Anda Para
ahli menyatakan bahwa ibu yang berbicara dengan bayi dapat membantu otak anak
mereka berkembang lebih baik. Peneliti dari Northwestern University di Illinois
menemukan bahwa kata-kata memainkan peran penting dalam perkembangan otak
anak-anak bahkan sebelum mereka mulai berbicara. Studi tersebut menunjukkan
bahwa peningkatan kemampuan dapat mengkategorikan kata-kata sesuai dengan
representasi gambar mereka pada usia dini dapat memebnatu perkembangan otak
anak.
9.
Bermain tetris Sebuah studi yang
dilakukan ilmuwan Amerika menemukan bahwa teka-teki klasik (permainan tetris)
mungkin juga memiliki dampak positif pada kekuatan otak Anda. Hasil riset
menunjukkan walaupun permainan ini relatif sederhana dibandingkan dengan
permainan komputer yang canggih saat ini, latihan yang teratur dapat
meningkatkan daya pikir. Setelah bermain selama setengah jam setiap hari selama
periode tiga bulan, otak mengalami 'perubahan struktural' di daerah yang
terkait dengan gerakan, berpikir kritis, penalaran, bahasa dan pengolahan.
10.
"Thinking Cap" Saat ini,
para ilmuwan telah mengembangkan sebuah produk bernama "Thinking Cap"
yang diharapkan perangkat ini mampu meningkatkan kemampuan otak untuk belajar. Para
peneliti dari University of British Colombia, Vancouver, memulai proyek ini
setelah menemukan bahwa kemampuan otak untuk mempelajari tugas baru
meningkat secara signifikan ketika sebuah getaran magnetik diarahkan ke korteks
premotor, daerah otak yang persis di belakang dahi. Teknik ini dapat digunakan
tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan intelektual, tetapi juga untuk
membantu mereka yang kesulitan belajar.
Sumber : Kompas